Waktu Tepat Mandi dengan Air Hangat dan Air Dingin

Waktu Tepat Mandi dengan Air Hangat dan Air Dingin

Februari 14, 2018 0
Kapan Waktu Tepat Mandi dengan Air Hangat dan Air Dingin?

Anda mungkin pernah bertanya-tanya, mana yang lebih baik untuk kesehatan, mandi air dingin atau mandi air hangat? Sebenarnya, manfaat medis air dengan berbagai suhu yang berbeda untuk kesehatan sudah dikenal sejak lama. Istilah yang lebih sering digunakan untuk hal ini adalah hydrotherapy.
Suhu air memiliki peran penting dalam hydrotherapy. Pasalnya, suhu air yang berbeda dapat memengaruhi tubuh manusia secara berbeda. Baik air hangat maupun dingin, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan.

Air Dingin
Mandi air dingin akan memberikan sensasi kesegaran pada tubuh Anda. Selain itu, mandi air dingin juga biasanya mampu membuat Anda lebih bersemangat dan membantu menghilangkan kantuk.
Selain itu, paparan terhadap air dingin (14°) juga merangsang pengeluaran berbagai hormon, seperti noradrenalin dan dopamin. Paparan terhadap air dingin akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah ke kulit, yang bertujuan untuk mempertahankan suhu pada daerah tersebut.
Manfaat air dingin juga dapat lebih dirasakan jika diaplikasikan dengan pengompresan. Air dingin membantu mengurangi rasa nyeri pada luka dan pembengkakan.
Air Hangat
Mandi air hangat dapat digunakan untuk menurunkan ketegangan otot setelah seharian beraktivitas. Air hangat dapat membantu melemaskan otot dan membuat Anda merasa lebih santai.
Lelah dan stres dengan berbagai beban pekerjaan dan hidup? Berendamlah dengan air panas yang telah diberi sentuhan aromaterapi. Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Tapi, hati-hati! Ingatlah bahwa yang Anda perlukan adalah air hangat dan bukan air panas. Air yang terlalu panas dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Bahkan Anda sangat disarankan untuk menggunakan pelembab setelah mandi menggunakan air hangat untuk mencegah kulit kering.
Jadi masing-masing suhu air memiliki keunggulan tersendiri bagi kesehatan. Anda bisa memanfaatkan keunggulan masing-masing dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya mandi air dingin di pagi hari dan mandi air hangat untuk malam hari setelah seharian beraktivitas.

Buah Rambutan VS Batuk

Februari 13, 2018 0

Rambutan VS Batuk
Musim rambutan telah tiba! Bagi penggemar buah ini, tentu akan menyambutnya dengan senang hati. Namun, tak sedikit juga yang menjauhinya karena khawatir bikin batuk terutama pada anak-anak.
Ada banyak orang yang memang mengeluh batuk setelah mengonsumsi rambutan. Lalu mereka menyimpulkan kalau buah ini dapat memicu batuk. Padahal, faktanya tidak sesederhana itu.
Belum ada studi ilmiah yang menunjukkan bahwa makan rambutan berkaitan langsung dengan batuk,” kata dr. Resthie Rachmanta, M.Epid., “Kandungan di dalam rambutan pun sebenarnya tidak sebabkan batuk.”
Menurutnya, gula pada rambutanlah yang mungkin dapat menimbulkan batuk. Ini dikarenakan gula pada rambutan bersifat agak pekat sehingga cenderung melekat di tenggorokan. Akan tetapi, reaksi ini tergantung pada masing-masing individu.
“Misalnya kalau orangnya sudah batuk dan dia konsumsi rambutan, bisa merangsang tenggorokan untuk memproduksi lendir lebih banyak. Akibatnya, tenggorokan berusaha mengalirkan gula tersebut dengan refleks batuk,” jelas dr. Resthie.
Karena itu, jika Anda sedang batuk  sebaiknya hindari dulu makan rambutan. Bila memang ingin mengonsumsinya, jangan lupa minum air hangat setelahnya untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada tenggorokan.
Manfaat hebat rambutan

Tak hanya lezat, rambutan juga kaya akan nutrisi. Kandungan gizi dalam tiap 100 gram rambutan terdiri atas 77 kkal, kalsium 16 mg, fosfor 16 mg, besi 0,5 mg, dan vitamin C 58 mg.
Maka tak heran jika buah kecil ini mampu mendatangkan manfaat yang besar untuk tubuh. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah keuntungan yang didapat jika Anda mengonsumsi rambutan:
·         Membuat kulit terhidrasi
Rambutan memiliki kandungan air yang tinggi. Hal ini dapat membantu menghidrasi kulit dan menjadikannya lebih lembut. Efeknya pada rambut kurang lebih sama.
·         Mencegah anemia
Zat besi yang terdapat dalam rambutan sangat esensial untuk fungsi tubuh manusia. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan terjadinya anemia. Untuk ibu hamil, zat besi ini dapat membantu melawan pusing dan kelelahan selama kehamilan.  
·         Menjaga kesehatan jantung
Menurut sebuah studi, kandungan serat yang tinggi pada rambutan berpotensi untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
·         Meningkatkan kekuatan tulang
Kandungan fosfor dalam rambutan memiliki peran di sini. Fosfor dapat membantu pembentukan tulang dan memelihara kesehatannya.
·         Antikanker
Penelitian yang dilakukan Chiang Mai University, Thailand, menemukan bahwa rambutan memiliki antioksidan yang disebut flavonoid. Senyawa ini menunjukkan aktivitas antikanker serta diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol.
Makan rambutan saat hamil
Ngidam rambutan saat hamil? Anda tak perlu ragu untuk menikmatinya.
Menurut dr. Resthie, rambutan tidak punya efek samping apa pun untuk ibu hamil, bahkan bermanfaat. Mengingat rambutan menyimpan banyak kandungan gizi di dalamnya. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin makan rambutan saat hamil.
Ketika membeli rambutan, jangan memilih rambutan yang sangat matang. Biasanya rambutan yang sangat matang memiliki kandungan alkohol yang tinggi, sehingga tidak aman bagi ibu dan janin.
Selain itu, rambutan yang terlalu matang rata-rata memiliki kadar gula berlebih. Jadi jika kadar gula Anda tinggi, sebaiknya hindari rambutan yang seperti ini. Ingat, fluktuasi kadar gula tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil tetapi juga janin.
Rambutan merupakan buah yang kaya akan nutrisi. Namun, konsumsilah sewajarnya agar tidak menyebabkan batuk, terutama bagi Anda yang memang sudah menderita batuk. Untuk ibu hamil, hindari rambutan yang terlalu matang demi kesehatan ibu maupun janin.